Search Engine







Senin, 21 Februari 2011

FENOMENA ALAM

Catatan


Blog EntryBujel tasik : Gunung lumpur di pelosok maduraJan 20, '09 4:54 AM
for everyone
Pasti masih banyak yang awam dengan kata "bujel tasik", bahkan orang-orang disekitar tempat ini pun banyak pula yang tidak paham arti ini. Bujel tasik adalah sebutan warga setempat akan sebuah gunungan lumpur yang cukup tinggi di wilayah madura. Sebuah fenomena alam yang terjadi pedalaman pulau madura yang jarang diketahui oleh umum. Bujel tasik terbentuk dari proses letupan-letupan lumpur yang kian lama membentuk sebuah gunung baru. mirip dengan fenomena bleduk Kuwu, dan lumpur sidoarjo, Sampai saat ini statusnya masih aktif, di puncak gunung itu masih terdapat letupan-letupan lumpur yang bercampur dengan gas belerang. dari letupan itu apa bila dinyalakan api, maka akan menyala api dari gunung itu.

Kadang warga sekitar mendengar suara gemuruh di dalam bujel tasik ini, khususnya ketika musim kemarautiba. Ada yang menghubungkannya dengan terjadinya pasang surut air laut, ada pula yang mengatakan antara bujel tasi ini dengan lumpur lapindo mempunyai hubungan.namun ada pula yang mengaitkannya dengan cerita-cerita tradisional setempat. Gunung lumpur ini sebenarnya ada cukup banyak disekitar tempat itu, namun yang masih aktif hanya satu, yang oleh orang setempat disebut bujel tasek "ibu" , sedangkan bujel tasek lainnya ada yang disebut bujel tasik ayah, dan anak.Warga sekitar, terutama yang anak-anak dan remaja, seringkali menggunakan bujel tasik untuk media bermain-main. Mereka memanjat kepuncak gunung, yang hanya beberapa langkah kaki, kemudian memasukkan batang kayu panjang, kemudian mengaduk-ngaduk isi gunung itu dengannya. Kalau dipikir-pikir mirip dengan mengaduk adonan kue, hanya saja kali ini yang diaduk adalah lumpur lembut yang bercampur dengan gas. Setelah diaduk, barulah terjadi letupan-letupan, yang kemudian dengan keisengannya mereka menyalakan api di atas letupan itu, dan menyalalah api bersamaan dengan timbulnya letupan. Kadang kala letupan itu bisa besar, sehingga membuat mereka ketakutan lalu bergegas turun kembali. Masih cerita mereka, kedalaman gunung lumpur ini tidak ada yang tahu, konon ada warga sekitar yang mencoba memasukinya dari atas, dan sayangnya dia tidak kembali lagi.

Untuk mencapai tempat ini, bukanlah perkara mudah. Tidak seperti tempat wisata kebanyakan yang banyak petunjuk di kanan-kiri jalan. Mungkin bujel tasik bukan dianggap sebuah tempat wisata, jadi tidak ada perhatian khusus dari pemkab setempat. Bahkan tidak banyak warga madura yang mengetahui lokasi ini. Bujel tasik terletak di Desa Katal Barat I Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan. Berikut saya kasih gambaran menuju kesana, dari kota bangkalan, kita menuju ke arah Arosbaya, setelah memasuki kecamatan arosbaya, baru mengambil jalan ke kanan melewati kompleks pemakaman airmata-arosbaya, lalu melaju ke kecamatan geger. dari kecamatan geger pun masih dilanjutkan dengan perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor ke arah timur. setelah melintasi perempatan ke arah bukit geger, masih ke timur sedikit, setelah ada pertigaan besar, baru ambil yang ke kiri. setelah belok kiri, jalan terus saja, lalu menemui masjid besar, sebelum masjid besar itu ada jalanan ke kiri. ikutin jalan itu, ambil jalanan yang menurun, sekitar 5 menit akan sampai di sebuah dusun. Untuk menuju lokasi bujel tasik, harus meninggalkan kendaraan anda di halaman rumah warga sekitar, karena lokasi bujel tasik masih masuk ke dalam. kurang lebih perjalanan 5-10 menit dengan melintasi pematang sawah, baru kemudian sampai di lokasi bujel tasik.

Kami yang awalnya tidak pernah ke tempat ini, cukup mengalami kesulitan untuk menuju bujel tasik. Tidak kurang dari 5 orang yang kami tanyai tentang lokasi bujel tasik ini. Di saat bertanyapun, kami mengalami kesulitan lagi, tidak banyak warga madura di daerah ini yang bisa berbahasa Indonesia dengan baik, tidak seluruhnya lancar. Tak ayal kami berkomunikasi setengah bahasa tarzan. Karena umumnya mereka berkomunikasi dengan bahasa madura.Tapi suasana alam menuju bujel tasik ini cukup menghibur kami, kontur perbukitan yang naik turun, dan suasana alam pedesaan yang khas menemani perjalanan kami. Di daerah Geger, kala itu sedang musim rambutan dan durian, banyak penjual rambutan di pinggiran jalan, rambutannya khas... fresh dari kebun sendiri. karena penduduk sekitar memang banyak yang menanam pohon rambutan. Saat kami bertanya ke beberapa orang tentang lokasi bujel tasik, rata-rata kami ditanggapi dengan baik, dengan suasana akrab khas warga pedesaan, sehingga tidak ada kekhawatiran dari kami dalam perjalanan itu.
Warga seempat biasa menyebut bujel tasik, dengan bujel tasek (tasik diucapkan tasek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar