Search Engine







Rabu, 16 Maret 2011

news

Japan tsunami: Nothing to do but run
SHIZUGAWA, Japan (AP) — Growing up in this small fishing town on Japan's northeastern coast, 16-year-old Minami Sato never took the annual tsunami drills seriously.
She thought the town's thick, story-high harbor walls would protect against any big wave. Besides, her home was perched on a hilltop more than a mile (about two kilometers) from the water's edge. It was also just below a designated "tsunami refuge" — an elevated patch of grass that looked safely down across the town's highest four-story buildings.
But the colossal wave that slammed into Shizugawa last week "was beyond imagination," the high-school student said. "There was nothing we could do, but run."
The massive earthquake that triggered Friday's devastating tsunami erased Shizugawa from the map, and raises questions about what, if anything, could have been done to prevent it. More than half the town's 17,000 people are missing and scenes of ruin dot the towns and villages along Japan's northeastern coast, devastation not seen here since the U.S. dropped atomic bombs on Hiroshima and Nagasaki during World War II.
On Wednesday, the official death toll from the tragedy was raised to 3,676 but it is expected climb above 10,000 as nearly 8,000 people are missing. Some 434,000 people were made homeless and are living in shelters.
With each passing day, more and more poignant stories of survivors and victims are emerging.
Immediately after the quake, Katsutaro Hamada, 79, fled to safety with his wife. But then he went back home to retrieve a photo album of his granddaughter, 14-year-old Saori, and grandson, 10-year-old Hikaru.
Just then the tsunami came and swept away his home. Rescuers found Hamada's body, crushed by the first floor bathroom walls. He was holding the album to his chest, Kyodo news agency reported.
"He really loved the grandchildren. But it is stupid," said his son, Hironobu Hamada. "He loved the grandchildren so dearly. He has no pictures of me!"
Shizugawa, 30 miles (50 kilometers) from Hamada's home in Iwate province's Ofunato city, had been preparing for just such a disaster since at least 1960, when the largest earthquake on record — a magnitude 9.5 — hit Chile and triggered a tsunami that swept the entire Pacific Ocean and hit Japan.
Every year on the anniversary of that destruction — May 22 — residents of Shizugawa practiced tsunami drills — running to designated refuges on higher ground scattered through town as sirens howled and making arrangements for emergency food and shelter.
The drills were voluntary, but most people took part, said 50-year-old housewife, Katsuko Takahashi, who was sitting in the darkness outside a school turned shelter in Shizugawa, shivering as snow fell.
"I can't say we prepared enough, because half the population is still missing," she said. "But you cannot prepare for a tsunami this big."
When Sato first saw the colossal brown wave rushing toward Shizugawa on Friday afternoon, it looked small enough for the walls arrayed along the harbor — hundreds of yards (meters) of thick concrete slabs — to stop it.
But as the tsunami slammed into the harbor edge, it was clear the walls would be useless. Sato — watching from her hilltop home — saw the surging water easily engulf not only the walls, but crash over the top of four-story-high buildings in the distance.
Sato grabbed her 79-year-old grandmother and started running up a pathway behind her home to the tsunami refuge.
But there, she saw several dozen people who had gathered already on the move.
"Run!" screamed one. "The water is coming! It's getting higher!" shouted another.
The wave fast approaching, Sato ran up the steps into a Shinto shrine, past a cemetery and kept going, finally coming to a halt out of breath beside a cell phone tower.
The surging sea swept over the refuge below them, picking up 16 cars that had been parked neatly in a row and cramming them chaotically together into a corner of the parking lot.
Below, the ocean had swallowed all of Shizugawa, rising above a four-story mini-mall and the town's hospital, two of the few buildings still standing — but totally gutted — when the wave receded.
"I thought I was going to die," Sato said Tuesday afternoon, as she gathered up two sweaters, two books and a pillow from her ruined house, whose missing front wall looked out over the town, where a line of army-green Japanese Self Defense Force jeeps rode through the wasteland.
The harbor wall is now half missing. On one road that still exists in Shizugawa, evacuation routes can still be seen painted into the tarmac.
One shows a blue wave curled around a running human figure. A green arrow indicates a refuge is just a few hundred yards (meters) away — the same one now covered with debris beside Sato's house.
Just around the corner, the road is gone, surrounded by an apocalyptic wasteland of knotted rubble that used to be Shizugawa.
Copyright © 2011 The Associated Press. All rights r

Senin, 21 Februari 2011

FENOMENA ALAM

Catatan


Blog EntryBujel tasik : Gunung lumpur di pelosok maduraJan 20, '09 4:54 AM
for everyone
Pasti masih banyak yang awam dengan kata "bujel tasik", bahkan orang-orang disekitar tempat ini pun banyak pula yang tidak paham arti ini. Bujel tasik adalah sebutan warga setempat akan sebuah gunungan lumpur yang cukup tinggi di wilayah madura. Sebuah fenomena alam yang terjadi pedalaman pulau madura yang jarang diketahui oleh umum. Bujel tasik terbentuk dari proses letupan-letupan lumpur yang kian lama membentuk sebuah gunung baru. mirip dengan fenomena bleduk Kuwu, dan lumpur sidoarjo, Sampai saat ini statusnya masih aktif, di puncak gunung itu masih terdapat letupan-letupan lumpur yang bercampur dengan gas belerang. dari letupan itu apa bila dinyalakan api, maka akan menyala api dari gunung itu.

Kadang warga sekitar mendengar suara gemuruh di dalam bujel tasik ini, khususnya ketika musim kemarautiba. Ada yang menghubungkannya dengan terjadinya pasang surut air laut, ada pula yang mengatakan antara bujel tasi ini dengan lumpur lapindo mempunyai hubungan.namun ada pula yang mengaitkannya dengan cerita-cerita tradisional setempat. Gunung lumpur ini sebenarnya ada cukup banyak disekitar tempat itu, namun yang masih aktif hanya satu, yang oleh orang setempat disebut bujel tasek "ibu" , sedangkan bujel tasek lainnya ada yang disebut bujel tasik ayah, dan anak.Warga sekitar, terutama yang anak-anak dan remaja, seringkali menggunakan bujel tasik untuk media bermain-main. Mereka memanjat kepuncak gunung, yang hanya beberapa langkah kaki, kemudian memasukkan batang kayu panjang, kemudian mengaduk-ngaduk isi gunung itu dengannya. Kalau dipikir-pikir mirip dengan mengaduk adonan kue, hanya saja kali ini yang diaduk adalah lumpur lembut yang bercampur dengan gas. Setelah diaduk, barulah terjadi letupan-letupan, yang kemudian dengan keisengannya mereka menyalakan api di atas letupan itu, dan menyalalah api bersamaan dengan timbulnya letupan. Kadang kala letupan itu bisa besar, sehingga membuat mereka ketakutan lalu bergegas turun kembali. Masih cerita mereka, kedalaman gunung lumpur ini tidak ada yang tahu, konon ada warga sekitar yang mencoba memasukinya dari atas, dan sayangnya dia tidak kembali lagi.

Untuk mencapai tempat ini, bukanlah perkara mudah. Tidak seperti tempat wisata kebanyakan yang banyak petunjuk di kanan-kiri jalan. Mungkin bujel tasik bukan dianggap sebuah tempat wisata, jadi tidak ada perhatian khusus dari pemkab setempat. Bahkan tidak banyak warga madura yang mengetahui lokasi ini. Bujel tasik terletak di Desa Katal Barat I Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan. Berikut saya kasih gambaran menuju kesana, dari kota bangkalan, kita menuju ke arah Arosbaya, setelah memasuki kecamatan arosbaya, baru mengambil jalan ke kanan melewati kompleks pemakaman airmata-arosbaya, lalu melaju ke kecamatan geger. dari kecamatan geger pun masih dilanjutkan dengan perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor ke arah timur. setelah melintasi perempatan ke arah bukit geger, masih ke timur sedikit, setelah ada pertigaan besar, baru ambil yang ke kiri. setelah belok kiri, jalan terus saja, lalu menemui masjid besar, sebelum masjid besar itu ada jalanan ke kiri. ikutin jalan itu, ambil jalanan yang menurun, sekitar 5 menit akan sampai di sebuah dusun. Untuk menuju lokasi bujel tasik, harus meninggalkan kendaraan anda di halaman rumah warga sekitar, karena lokasi bujel tasik masih masuk ke dalam. kurang lebih perjalanan 5-10 menit dengan melintasi pematang sawah, baru kemudian sampai di lokasi bujel tasik.

Kami yang awalnya tidak pernah ke tempat ini, cukup mengalami kesulitan untuk menuju bujel tasik. Tidak kurang dari 5 orang yang kami tanyai tentang lokasi bujel tasik ini. Di saat bertanyapun, kami mengalami kesulitan lagi, tidak banyak warga madura di daerah ini yang bisa berbahasa Indonesia dengan baik, tidak seluruhnya lancar. Tak ayal kami berkomunikasi setengah bahasa tarzan. Karena umumnya mereka berkomunikasi dengan bahasa madura.Tapi suasana alam menuju bujel tasik ini cukup menghibur kami, kontur perbukitan yang naik turun, dan suasana alam pedesaan yang khas menemani perjalanan kami. Di daerah Geger, kala itu sedang musim rambutan dan durian, banyak penjual rambutan di pinggiran jalan, rambutannya khas... fresh dari kebun sendiri. karena penduduk sekitar memang banyak yang menanam pohon rambutan. Saat kami bertanya ke beberapa orang tentang lokasi bujel tasik, rata-rata kami ditanggapi dengan baik, dengan suasana akrab khas warga pedesaan, sehingga tidak ada kekhawatiran dari kami dalam perjalanan itu.
Warga seempat biasa menyebut bujel tasik, dengan bujel tasek (tasik diucapkan tasek)

Minggu, 20 Februari 2011

HEBOHH...

Seorang Model Berdemonstrasi Di jalan Sambil Telanjang

demo 3Berbagai cara dilakukan orang untuk menarik perhatian orang.Begitu pun saat melakukan aksi demonstrasi baik yang dilakukan perseorangan maupun kelompok.Seperti yang dilakukan seorang model bertatoo di Australia.Dia melakukan aksi demonya dengan bertelanjang bulat memprotes penggunaan bulu binatang untuk dijadikan mantel.Weleh..seksi bagaimana ya kalau cara seperti ini dilakukan di Indonesia??
demo2
Posted by blogpopuler on November 30, 2009

EDUCATIONS

Tes Keperawanan Wanita


Informasi tentang bagaimana cara mengetes keperawanan masih simpang siur di kalangan masyarakat kita pada umumnya. Jalan paling mudah adalah dengan browsing mencari informasi dari internet, sayang sekali banyak website yang tidak benar - benar dapat memberikan informasi itu, alasan paling tepat karena penulis di website yang bersangkutan juga belum mengetahuinya, bagaimana dengan disini? Tenang saja, pertanyaan anda yang telah lama terpendam yaitu bagaimana cara dokter melakukan test keperawanan akan kita kupas tuntas disini.

Definisi perawan: Wanita dianggap perawan apabila selaput dara atau hymen yang berada pada vagina belum robek!

Hymen adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina. Bentuk selaput dara paling umum adalah sabit. Setelah seorang wanita melahirkan, selaput dara yang tertinggal disebut carunculae myrtiformes. Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui. Selaput dara biasanya tidak rusak karena olahraga atau menggunakan tampon. Di saat seorang wanita mencapai usia pubertas, selaput dara menjadi elastis. Hanya 43% wanita melaporkan pendarahan ketika mereka pertama kali melakukan senggama.

Pada umumnya selaput ini akan robek pada hubungan seksual yang pertama dimana saat itu terjadi penetrasi (penis masuk ke vagina) dan menyebabkan robekan. Namun untuk jenis hymen yang elastis, mungkin saja tidak terdapat robekan. Perlu diingat bahwa robekan pada selaput dara tidak harus selalu diakibatkan oleh hubungan seksual. Karena strukturnya yang tipis, penggunaan tampon dan olahraga berat juga dapat menyebabkan robekan pada selaput dara, meskipun sangat jarang sekali terjadi.

Berikut adalah contoh gambar selaput dara yang masih utuh (perawan):


Selaput dara memiliki bermacam - macam jenis:


  • Annular hymen: Selaput melingkari lubang vagina.
  • Septate hymen: Selaput yang ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
  • Cibriform hymen: Selaput ini juga ditandai beberapa lubang yang terbuka, tapi lebih kecil clan jumlahnya lebih banyak.
  • Introitus: Pada perempuan yang telah sering melakukan hubungan seksual / bersetubuh dengan laki - laki maka lubang selaput daranya akan membesar, namun masih menyisakan sedikit jaringan selaput dara atau biasa kita sebut Perempuan sudah tidak perawan (Gambar paling kanan atas).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar himen yang telah robek dibawah ini:


 Perhatian: Ada juga keadaan dimana perempuan sudah berhubungan intim, namun himennya masih utuh, yang disebut himen yang elastis. Karena itu konsep yang perlu digunakan di sini adalah keperawanan hilang saat seseorang melakukan hubungan intim

TERHARUNYA WAPRES TERHADAP SEPUCUK SURAT

Kabar Nasional

Wapres Menangis Terima Surat Siswi SD

Sabtu, 19 Februari 2011 12:35 WIB

Majene, Sulbar, (tvOne)

Wakil Presiden Boediono tampak terharu saat menerima sepucuk surat dari seorang siswi sekolah dasar 39, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Satriana.

Didampingi gurunya Arum, Satriana menyampaikan sepucuk surat yang dibuatnya dua pekan lalu kepada Wapres Boediono saat berdialog dengan pelajar, mahasiswa dan komunitas pendidikan Sulbar, di Majene, Sabtu.

Wapres yang duduk di tenda kehormatan berdiri menuju mimbar menyambut kedatangan Satriana dengan suratnya.

Sambil menerima surat Satriana, Wapres Boediono pun mengecup kening bocah tersebut dan kembali ke tenda kehormatan dengan perasaan haru sambil sesekali menyeka air mata.

Dalam suratnya, Satriana secara singkat mengungkapkan cita-cita untuk menjadi dokter. "Namun, untuk mencapainya (sarana dan prasarana pendidikan yang ada) terasa amat jauh," katanya.

Usai menyampaikan "curahan hatinya" kepada Wapres, Satriana mengaku sangat senang dapat langsung bertatap muka dengan orang nomor dua di negeri ini. "Senang, karena selama ini tidak pernah bermimpi ketemu bapak Wapres," ujarnya singkat.

Dalam dialog itu, Wapres Boediono mengakui bahwa akses pendidikan belum merata untuk seluruh wilayah di Indonesia. "Namun itu bisa diatasi antara lain dengan jaringan internet. Dengan sarana itu, anak-anakku juga dapat menambah wawasan dan pengetahuannya," ujarnya.

Tetapi, proses belajar mengajar memang akan lebih efektif jika dilakukan secara tatap muka. "Kita dapat mengetahui secara dalam melalui bahasa tubuh. Dan itu juga untuk memperat ikatan emosional antara pendidik dan yang dididik," katanya.

Dalam dialog itu, Wapres didampingi Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Negara PDT Helmy Faizal Zainy dan Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamukti. Usai menyapa dan berdialog, Wapres meninjau Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulbar. (Ant)

Jumat, 04 Februari 2011

News

Dunia
Di Ujung Penentuan Masa Depan Mesir
Mesir kian genting. Negara barat menyeru warganya keluar dari negara itu.
Senin, 31 Januari 2011, 02:59 WIB
Indra Darmawan

VIVAnews - Biasanya, hari Sabtu adalah awal pekan yang sibuk di Mesir. Tapi, alih-alih bekerja, ribuan orang justru tumpah di Lapangan Tahrir Square, yang terletak di pusat kota Kairo, Sabtu 29 Januari 2011. 
Hari itu adalah hari kelima di mana warga Mesir melakukan aksi unjuk rasa besar untuk menuntut 'lengsernya' rezim otokratik yang telah berkuasa selama 30 tahun terakhir, Presiden Hosni Mubarak.
Kehadiran beberapa tank militer di lapangan tak membuat kerumunan di lapangan itu buyar. Para demonstran jutsru ramai-ramai menaiki tank-tank tadi. Para pengunjuk rasa bahkan terlihat bersahabat dengan tentara yang bertugas, menawarkan jeruk, rokok, juga botol minuman. 
"Kami, bersama rakyat," ujar salah satu tentara bernama Ahmed, seperti dikutip dari Washington Post. Saat para tentara tak keberatan tank mereka dinaiki oleh para demonstran, mereka seakan semakin yakin, bahwa ini adalah saat kemenangan rakyat Mesir. 
"Ini adalah saatnya kebebasan,'' kata Abdel Nasser-Awad, seorang pengusaha Mesir yang berusia 40 tahun. "Kini Mubarak akan pergi. Namun, pertanyaannya adalah kapan?" katanya.

***
Apa yang terjadi di Mesir saat ini tak berbeda jauh dengan apa yang terjadi ketika Presiden Suharto lengser pada 1998. Selama 30 tahun di bawah kepemimpinan Mubarak, rakyat Mesir telah lama hidup tertekan di bawah rezim yang kejam dan korup. Diperparah lagi dengan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. 
Kepemimpinan Mubarak diwarnai dengan begitu banyak skandal dan penyiksaan. Di bawah pemerintahannya, sering terjadi kasus raibnya jurnalis dan aktivis, kekejaman dan kekerasan di tahanan, penyiksaan tanpa pengadilan, pengakuan secara paksa, dan pelanggaran HAM lainnya.
Menurut organisasi HAM Mesir pada tahun 2007, terdapat 4000 orang yang ditahan tanpa melalui proses peradilan terlebih dulu. Mereka dituduh telah melakukan kejahatan politik, dan sebanyak 1000 diantaranya adalah anggota Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi politik Islam yang dinyatakan terlarang di Mesir.
Hosni Mubarak sendiri adalah presiden ke-4 di Mesir yang berkuasa sejak 1980. Dia adalah presiden terlama yang menjabat di Mesir sejak Muhammad Ali Pasha. Pria bernama lengkap Muhammad Hosni Sayyid Mubarak, itu lahir pada 1928 di kota Al-Monofeya, Mesir utara. 
Mubarak merupakan jebolan Akademi Militer Mesir dan Akademi Angkatan Udara, dan berhasil menjadi kepala staf AU. Selama karirnya di kemiliteran, Mubarak mendapat penghargaan karena dinilai telah memajukan AU Mesir, setelah dikalahkan Israel pada Perang Timur Tengah 1967. 
Dia dinilai sukses sebagai seorang ahli strategi dalam Perang Yom Kippur, yang menghasilkan perjanjian damai dengan Israel dan dikembalikannya wilayah Sinai kepada Mesir. Pada 1975, Mubarak diangkat menjadi wakil presiden (Wapres) dan tiga tahun kemudian menjadi Wakil Ketua Partai Nasional Demokrat.
Setelah Presiden Anwar Sadat terbunuh pada 1981, sebagai Wakil Presiden, Mubarak otomatis terpilih menjadi Presiden Mesir. Kemudian, ia berhasil melanggengkan kekuasaannya pada pemilu 1987, 1993, 1999 dan 2005. Ini sekaligus membuat Mubarak menjadi presiden terlama di antara pemimpin lain di negara-negara Arab.
***
Masyarakat Mesir boleh saja memiliki harapan yang tinggi untuk segera melengserkan Mubarak. Namun, mengingat kepiawaiannya dalam memimpin selama puluhan tahun, bisa dipastikan ia tak akan menyerahkan kekuasaannya dengan mudah. 
Apalagi, hingga kini Amerika Serikat, Eropa, dan Israel, masih tidak secara tegas menyatakan posisi mereka untuk mendukung aspirasi mayoritas masyarakat Mesir yang hendak menumbangkan rezim diktator ini. 
Aksi demonstrasi di Mesir.
Menurut Mark LeVine, seorang Professor sejarah pada UC Irvine, sejak 30 tahun, pemerintahan Mubarak memang menjadi aliansi tradisional dan salah satu pilar dari kebijakan luar negeri AS di kawasan ini. 
Paling tidak, hal ini dikarenakan Mesir memiliki perjanjian damai dengan Israel. Tumbangnya Mubarak dikhawatirkan bakal membuat Ikhwanul Muslimin atau kelompok Islam lain, mengabaikan perjanjian yang dulu ditandatangani oleh pendahulu Mubarak, Anwar Sadat.
Tak heran bila kemudian bocoran terbaru dari WikiLeaks bahkan mengungkapkan bahwa pemerintahan Obama sempat menutupi kritisisme publik terhadap Mubarak. 
Kabarnya, Kedubes AS untuk Mesir juga menasihati Menlu Hillary Clinton agar sama sekali tidak menyebut-nyebut bagaimana Mubarak memenjarakan dan menyiksa Ayman Nour, bekas kandidat presiden penantangnya di pemilu sebelumnya.
Maka tak heran, kendati ribuan pengunjuk rasa di Chicago telah meminta agar Presiden Barack Obama bersikap tegas untuk meminta Mubarak mundur, namun Obama  hanya minta agar Mubarak agar tidak mengambil langkah-langkah kekerasan terhadap masyarakat yang tidak bersenjata. 
Namun, ungkapan Obama itu seperti tidak memiliki impak apapun. "Para pengunjuk rasa yang melihat AS sebagai pendukung rezim otoriter, tak akan menganggap seruan Washington yang menyarankan penghindaran kekerasan. Sementara rezim otoriter yang telah berkuasa selama beberapa dekade itupun tidak akan serta-merta berubah hanya karena pernyataan dari Washington," kata Marina Ottaway pengamat dari CarnegieEndowment for International Peace.
Washington, kata Ottaway, mestinya harus berani memilih apakah akan memilih untuk mendukung demokrasi, atau terus mendukung rezim represif atas nama kepentingan strategis yang buruk. "Pesan-pesan yang beredar di Internet saat ini akan terkesan bahwa AS sekali lagi akan mendukung otoritarianisme."
***
Setelah enam hari berjalan, unjuk rasa rakyat Mesir ini sendiri telah memakan lebih dari 100 korban jiwa. Dengan berbagai cara, pemerintah Mesir berupaya untuk membungkam kaum oposisi termasuk dengan memblokir jejaring sosial Facebook, Twitter, bahkan akses internet dan SMS.
Aksi demonstrasi di Mesir.
Kini mereka beralih dengan memanfaatkan radio amatir, faksimili, dan berbagai teknologi alternatif lain. Bahkan aktivis internet internasional dan kelompok hacker Anonymous membangun access point yang bisa menghubungkan jaringan telepon kabel (landline) Mesir agar terhubung dengan internet. 
Namun, kian hari kondisi kian memanas. Kekacauan menyebar ke berbagai kota, pembakaran gedung dan penjarahan di mana-mana. Mesjid-mesjid berubah fungsi menampung korban-korban yang terluka dalam aksi. Bahkan kerusuhan di beberapa penjara memicu ribuan tahanan kabur entah ke mana. 
Tak heran bila kemudian pemerintah AS memerintahkan warganya di Mesir untuk segera meninggalkan negara itu secepatnya. Diplomat-diplomat yang tak begitu esensial serta keluarga semua karyawan kedutaan juga hengkang dari Mesir. Ini merupakan kelanjutan dari langkah AS Jumat lalu yang telah mengeluarkan travel warning.
Langkah yang sama juga ditempuh oleh pemerintah Inggris dan pemerintah India, kendati pemerintah Indonesia belum menempuh langkah serupa
Ada kekhawatiran yang beredar, bahwa pemerintah Mesir baru benar-benar berlaku keras terhadap para demonstran setelah warga negara barat benar-benar telah meninggalkan Mesir.
Kekhawatiran itu didasari oleh semakin diperbesarnya jumlah militer yang mengawal unjuk rasa di lapangan Tahrir Square, Ahad 30 Januari 2011. Situs resmi Ikhwanul Muslimin, IkhwanWeb, melaporkan bahwa militer Mesir telah menerima perintah untuk menembak para demonstran untuk 'melindungi' pemerintah.
Pesawat jet F-16 juga beberapa kali melintas di atas kerumunan demonstran di Tahrir Square. Di saat yang sama, situs Guardian melaporkan sesuatu yang selama ini dinanti banyak orang, yakni kehadiran tokoh oposisi yang dihormati, penerima penghargaan Nobel Mohamad ElBaradai, di antara lebih dari 20 ribu demonstran.
ElBaradai sendiri telah diberi mandat oleh lima kelompok besar oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin untuk bernegosiasi seputar pembentukan 'pemerintahan penyelamatan nasional'. 
Dalam pidatonya di depan para pengunjuk rasa, ElBaradai mengatakan agar rakyat Mesir bersabar karena menurutnya, perubahan akan datang dalam beberapa hari ke depan. 
"Anda semua telah mengambil kembali hak Anda dan apa yang telah kita awali ini tidak bisa mundur lagi... Kita hanya punya satu permintaan - berakhirnya rezim lama dan awal dari sebuah fase, yakni Mesir yang baru," kata ElBaradai.

Selasa, 01 Februari 2011

http://www.youtube.com/watch?v=nuw14Mpt6Sk&feature=player_detailpage

Demo Mesir Diprediksi Memuncak Hari Ini

Headline News / Internasional / Selasa, 1 Februari 2011 16:09 WIB

Metrotvnews.com, Kairo: Aksi unjuk rasa menentang rezim pemerintahan Hosni Mubarak mencapai puncaknya pada Selasa (1/2) pagi waktu setempat. Jutaan rakyat Mesir saat ini berbondong-bondong menuju Tahrir Square, Kairo.
   
Ratusan ribu, bahkan jutaan rakyat Mesir ini memenuhi jalan-jalan utama di kota Mesir, Kairo menuju ke satu tempat Tahrir Square yang selama ini mejadi lokasi pusat kegiatan warga.

Di Tahrir Square ini para pengunjuk rasa menyuarakan yel-yel yang mendesak agar Presiden Hosni Mubarak turun dari jabatannya.

Selain di Kairo, aksi turun ke jalan juga berlangsung di kota pelabuhan Alexandria, sebagai bagian dari gerakan sejuta orang yang menginginkan perubahan rejim di Mesir.

Semula mereka akan bergabung dengan aksi unjuk rasa yang dipusatkan di tahrir square kota Kairo, namun mereka terhalang karena tidak ada kereta api yang bisa membawa mereka ke Kairo.

Sejak Senin kemarin, pemerintah Mesir menutup jalur kereta api di negara tersebut. (RIE)


KOMENTAR [11]
  • musa haluk, Rabu, 2-Februari-2011
    sebenarya bukan sistem yg mengatur manusia ttp manusia yang mengatur sistem.namun dengan demikian sistem yang diterapkan itu sistem apa duluh setelah melihat notabene lalu merumuskan sistem yg mbaru sesuai dengan kondisi.
  • musa, Rabu, 2-Februari-2011
    pemerintah mesir sebenarnya bisa mengatasi kericuan para pedemo ini,sebenarnyamengapa harus begitu kan sdh jls tgl ganti pemimpin saja.
  • kamsol, Rabu, 2-Februari-2011
    Jika mesir memilih demokrasi, reformasi dan keterbukaan model yang dielu-elukan barat, maka mseir akan sama seperti Indonesia ketika masa aksi untuk menentang rezim soeharto. Sudah lebih dari 13 tahun reformasi digulirkan pemimpin yang reformis silih berganti, tetap saja kondisi masyarakat tidak berubah bahkan lebih buruk lagi. Masalahnya bukan pemimpin atau regim yang harus diganti, tapi sistemnya yang harus di bongkar. Sistem kapitalisme, demokrasi sekuler inilah yang menjadi akar permasalahan di dunia, hanya sistem islamlah yang bisa mensejahterakan rakyat. Wahai rakyat mesir gantilah sistem sekuler dengan sistem Islam, jangan mengulangi kesalahan Indonesia, keluar dari mulut singa masuk ke mulut buaya.
  • suci, Rabu, 2-Februari-2011
    Indonesia akan bisa seperti Mesir asalkan ada penyadaran dg komunikasi yg pas kepada kaum bawah agar mereka sempat peduli nasib negeri yg sebenarnya nasib mereka juga. Masalahnya hampir sbg-an besar masyarakat terbiasa kalau urusan pemerintah dikiranya mau ada bagi-bagi duit alias politik uang. Pembodohan politik sudah sedemikian masif. Hanya kalangan tertentu saja yang melek media yg sadar, meskipun kelihatannya banyak, tapi jumlah massa mengambang jauh lebih banyak. Oh Nasdem kelihatan heboh banget ya, hati-hati jangan sampai terjebak pada pencitraan juga, rakyat bawah belum mengerti dan belum merasakan kehadiran anda. Hanya nonton di TV saja.
  • sule', Selasa, 1-Februari-2011
    siapa pun presidennya klau sistem nya tidak di ubah ke sistem islam maka tidak akan terjadi perubahan...bahkan semakin dmokrasi di terapkan maka semakin kacau negara itu....